Tidak seorang pun ingin menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Namun ada kalanya peristiwa ini terjadi di sekitar kita. Apabila di sekitar Anda terdapat korban KDRT, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantunya.
Tanda Seseorang Menjadi Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau domestic violence bisa dialami siapa saja, baik suami, istri hingga anak-anak. Bentuk kekerasan dalam rumah tangga juga tidak selalu kekerasan fisik, namun juga bisa berupa kekerasan psikologis, seksual hingga penelantaran rumah tangga. Kekerasan ini banyak terjadi dalam hubungan personal, di mana pelaku umumnya adalah orang yang dikenal baik dengan korban.
Tidak mudah menjadi korban KDRT. Para korban KDRT umumnya enggan berbagi cerita mengenai kekerasan yang dialaminya karena malu, takut, atau faktor lainnya. Namun ada beberapa tanda yang bisa dikenali dari korban KDRT, antara lain:
- Mereka sering menutupi memar, luka atau tanda-tanda kekerasan lainnya, contohnya dengan memakai baju berlengan panjang atau kacamata hitam.
- Berubah menjadi tidak percaya diri.
- Sering merasa gelisah, mudah menangis, terlihat takut dan tidak merasa aman.
- Terlalu sering meminta maaf atau menjadi terlalu patuh.
- Kehilangan minat terhadap aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
- Perubahan kebiasaan makan dan mengalami gangguan tidur.
- Menarik diri dari lingkungan sosial.
- Adanya pembicaraan mengenai keinginan bunuh diri.
Baca Juga: Waspadai Tanda-Tanda Awal Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Cara Membantu Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu teman atau keluarga yang menjadi korban KDRT:
1. Dengarkan ceritanya
Tidak mudah bagi korban KDRT untuk berbagi cerita mengenai masalah yang ia alami. Apabila ia mempercayai Anda untuk berbagi, maka luangkanlah waktu untuk mendengarkan masalahnya. Korban KDRT mungkin harus diam-diam untuk bisa bertemu atau menghubungi Anda sehingga sebaiknya selalu sediakan waktu bercerita untuk korban.
Ketika korban bercerita, jadilah pendengar yang baik. Terkadang, korban hanya ingin didengar. Hindari memberi komentar negatif, menyela atau melakukan hal impulsif yang dapat memperkeruh suasana. Biarkan korban bercerita dengan leluasa mengenai kekerasan yang dialami.
2. Kenali tanda KDRT
Apabila korban KDRT muncul dengan luka-luka, memar, patah tulang atau cedera di bagian tubuh lainnya, Anda bisa mulai dengan bertanya bagaimana hal itu terjadi. Umumnya korban KDRT akan berusaha menutupi kejadian yang dialaminya dengan memberi berbagai alasan.
Namun bila mereka sering mengalami cedera tanpa suatu penyakit medis yang jelas, ditakutkan mereka mengalami kekerasan fisik atau seksual. Sayangnya tidak semua bentuk KDRT dapat terlihat dengan tanda fisik. Korban KDRT juga dapat menunjukkan tanda seperti gelisah, ketakutan, cemas, tidak percaya diri dan menarik diri dari pergaulan sosial.
Baca Juga: Ketahui Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang KDRT bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
3. Beri dukungan pada korban
Dalam menghadapi korban KDRT, beri dukungan pada korban dengan memercayai ceritanya, dan memberi validasi perasaannya. Yakinkan pada korban bahwa peristiwa KDRT ini terjadi bukan karena kesalahannya dan ia tidak berhak mendapat perlakuan buruk. Anda juga dapat meyakinkan korban untuk melawan dan membela diri ketika ia mengalami kekerasan berikutnya.
4. Bantu korban untuk mendapat bantuan profesional
Selain menjadi pendengar, Anda juga bisa menawarkan pada korban untuk mendapat bantuan dari para ahli. Anda dapat menginformasikan kontak konselor pernikahan, psikolog, pengacara dan polisi untuk membantu mengatasi masalah korban.
Anda juga dapat membantu korban dengan menyediakan informasi atau kebutuhan lainnya. Yang terpenting adalah memberi tahu korban bahwa Anda bersedia membantu korban kapan saja jika dibutuhkan.
Ketika membantu korban KDRT, hindari menekan korban untuk mengambil keputusan yang menurut Anda tepat. Hormati segala keputusan yang diambil korban agar tidak memperkeruh suasana. Dengan menjadi pendengar dan teman yang sigap memberikan bantuan, Anda sudah meringankan beban yang dialami korban KDRT.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma